Makalah Bedah Film Pendidikan - “RUDY HABIBIE (HABIBIE & AINUN 2)”

MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN

BEDAH FILM PENDIDIKAN
“RUDY HABIBIE (HABIBIE & AINUN 2)”

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Ilmu Pendidikan

[LAMBANG KAMPUS]

Oleh:
I**** V******* H*****
NIM. 19020*****

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) *******
2019


KATA PENGANTAR
    
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya kemudahan sehingga dapat menyelesaikan tugas Bedah Film Pendidikan yang berjudul “{RUDY HABIBIE} HABIBIE & AINUN 2” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wasallam.
Saya sangat berharap makalah bedah film ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pendidikan, pentingnya ilmu, dan cinta kita terhadap tanah air. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

******, September 2019
                                                                                                          Penulis



DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………..………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B.     Rumusan Masalah ………………………………………………………… 2
C.     Tujuan Makalah …………………………………………………………… 2
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Identitas Film ……………………………………………………………… 3
B.     Sinopsis Film   …………………………………………………………..… 4
C.     Kelebihan ………………………………………………………………….. 7
D.    Kekurangan ……………………………………………………………….. 7
E.     Amanat / Hikmah Film …………….……………………………………… 8
BAB III  PENUTUP
A.    Kesimpulan ………………………………………………………………. 10
B.     Saran ………………………………..………………………………….... 11

Daftar Pustaka ………………………………………………………………… 12


BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Film merupakan media informasi yang paling mudah dicerna oleh semua kalangan audiens. Audiens yang dimaksud adalah penonton dari segala usia, dengan berbagai latar belakang pendidikan dan pengetahuan. Maka tak heran jika paradigma terhadap sebuah Negara dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi penilaian masyarakat.
Tak jarang, media ini kemudian dijadikan sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan moral kepada audiens. Termasuk dalam hal ini adalah penerapan nilai-nilai moral dan propaganda atau “setelan mindset” tentang sebuah objek yang menjadi cerita dalam sebuah film.
Pada zaman yang sudah maju ini banyak produser film memproduksi film-film yang mendidik dan diangkat dari cerita nyata dari keadaan yang sebenarnya. Dari sekian banyak film yang diproduksi saya memilih satu film yang menurut saya film ini sangat cocok ditonton masyarakat baik tua, muda, ataupun anak-anak karena film ini sangat mendidik dan memberikan kita banyak pelajaran yang dapat kita ambil.
Film “Rudy Habibie” ini diambil dari sebuah kisah nyata dan menceritakan kisah masa muda sang visioner B.J Habibie yang benar-benar penuh inspirasi, bagaimana melalui pendidikan membangun karakter manusia Indonesia, baik karakter kinerja maupun karakter moral, di mana Pak Habibie atau Rudy Habibie menjadi role model.    
Alasan saya memilih film ini untuk dijadikan makalah karena saya ingin mencontoh perjuangan B.J. Habibie yang terus berjuang tanpa pantang menyerah untuk meraih pendidikan dan cita-cita setinggi-tingginya, karena sosok Rudy Habibie ini merupakan bukti bahwa siapa saja bisa punya kesempatan yang sama memperoleh pendidikan hingga ke luar negeri untuk membangun masa depan Indonesia. Pendidikan membuka jendela kesempatan yang sama bagi anak Indonesia meraih masa depan mereka.
Bagi anak-anak muda, film ini makin menambah optimisme dan membuktikan bahwa manusia Indonesia bisa menjadi yang terbaik dalam teknologi, atau ilmu pengetahuan dan berperan penting dalam percaturan dunia, sejajar bahkan unggul berhadapan dengan bangsa-bangsa lain.

B.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana identitas dan sinopsis film “{Rudy Habibie} Habibie & Ainun 2”?
2.      Apa saja kelebihan dan kekurangan film “{Rudy Habibie} Habibie & Ainun 2”?
3.      Apa saja manfaat / hikmah yang dapat diperoleh dari film ini utamanya dalam bidang pendidikan?

C.          Tujuan Makalah
1.      Mendeskripsikan dan meresensi isi dari film “{Rudy Habibie} Habibie & Ainun 2”
2.      Mengetahui Manfaat / hikmah dari film “{Rudy Habibie} Habibie & Ainun 2” yang dapat diambil sebagai pelajaran bagi kehidupan utamanya di bidang pendidikan.
3.      Mengemukakan pendapat serta pandangan terhadap film “{Rudy Habibie} Habibie & Ainun 2”.



BAB II
PEMBAHASAN

A.       Identitas Film
Judul                          : {RUDY HABIBIE} HABIBIE & AINUN 2
Durasi                        : 2 Jam 17 menit
Genre                         : Pendidikan - Nasionalisme
Produser                    : Manoj Punjabi
Sutradara                   : Hanung Bramantyo
Skenario                     : Gina S. Noer
                                    Hanung Bramantyo
Berdasarkan               : Novel “Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner”oleh
                                    Gina S.Noer
Perusahaan Produksi : MD Entertainment
Distributor                 : MD Pictures
Bahasa                       : Bahasa Indonesia
                                    Bahasa Jerman
Lokasi Film                : Pare-Pare, Klaten, Yogyakarta, dan Jakarta (Indonesia)
                                     Görlitz dan Aachen (Jerman)
Tanggal Rilis              : 30 Juni 2016
Pemeran                     : Chelsea Islan sebagai Illona Ianovska
                                    Ernest Prakasa sebagai Liem Keng Kie
                                    Indah Permatasari sebagai R.A. Ayu Puspitasari
                                    Pandji Pragiwaksono sebagai Peter Manumasa
                                    Boris Bokir sebagai Poltak Hasibuan
                                    Millane Fernandez sebagai Sofia
                                    Cornelio Sunny sebagai Panca
                                    Paundrakarna sebagai Mario
                                    Verdi Solaiman sebagai Y. B. Mangunwijaya (Romo
                                    Mangun)
                                    Dian Nitami sebagai R.A. Tuti Marini Puspowardojo
                                    Donny Damara sebagai Alwi Abdul Jalil Habibie
                                    Leroy Osmany sebagai Zairin Zain
                                    Bima Azriel sebagai Rudy Habibie kecil
                                    Rey Bong sebagai Fanny Habibie kecil
                                    Bastian Bintang Simbolon sebagai Rudy Habibie
                                    remaja
                                    Tifani Habibie sebagai Ainun Muda
Tim Produksi             :
·         Produser Eksekutif          : Dhamo Punjabi
·         Produser Kreatif              : Shania Punjabi
·         Produser co-Eksekutif     : Sys Ns
·         Co-Produser                    : Zairin Zain dan Karan Mahtani
·         Rekan Produser               : Rian Sasmita dan Hendrayadi
·         Lini Produser                   : Ajish Dibyo dan Suryo Wiyogo
·         Kisah Asli dari                 : B.J. Habibie
·         Sinematografi                  : Ipung Rachmat Syaiful
·         Penyunting                      : Wawan I. Wibowo
·         Manajer Pasca Produksi  : Bagas Luhur
·         Pengawas Efek Visual     : X.Jo
·         Komponis Utama            : Heri Kuntoro
·         Desainer Suara                 : Satrio Budiono dan Khikwaman Santosa
·         Desainer Suara (USA)     : Chris David
·         Perekam Suara                 : Trisno
·         Direktur Seni                   : Allan Sebastian
·         Kostum                            : Retno Ratih Damayanti
·         Make-Up                         : Darto “Unge”
·         Casting                            : Sanjai Mulani dan Widhi Susila Utama
B.           Sinopsis Film
Tahun 1920 adalah awal kebangkitan kesadaran kesukuan yang sangat kuat (provinsialisme). Raden Ayu Toeti Marini Puspowardojo dari suku Jawa dan Alwi Abdul Djalil Habibie dari suku Bugis. Mereka berdua memiliki banyak kesamaan. Sama-sama dari keluarga bangsawan, sama-sama bisa merasakan manisnya pendidikan, sama-sama berempati terhadap besarnya tekanan dan ekspektasi yang mengikuti nama besar keluarga. Tak heran bila mami akhirnya juga jatuh cinta pada papi dan menikah yang mana dianggap melanggar tradisi keluarga. Akibatnya keduanya dipisahkan dari sukunya masing-masing. Delapan tahun setelah sumpah pemuda 1928, lahir anak keempat mereka bernama Bacharuddin Jusuf Habibie yang nantinya akan mengedepankan sikap pluralistik di bumi Maritim bernama Indonesia.
Di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, segalanya bermula. Rudy Habibie semasa kecilnya sering bermain-main di bukit dengan pemandangan padang tanaman liar. Namun, saat bermain, Rudy terancam dengan kedatangan pesawat penjajah yang menyerang penduduk sekitar Pare-Pare. Beruntung, keluarga Rudy Habibie selamat dan pindah ke Gorontalo tinggal bersama kakek dan neneknya. Rudy sekeluarga akhirnya berangkat ke Gorontalo dengan menggunakan kapal. Selama tiga hari tiga malam mereka naik kapal itu ke Gorontalo. Di sana Rudy bertemu dengan seluruh keluarga besar Habibie. Acara khitanan Rudy juga dirayakan di sana. Rudy sangat gembira dan antusias karena bertemu dengan saudara-saudaranya.
Masa kecil Rudy dihabiskan bersama teman-teman dan keluarga. Bermain bersama ayah, merupakan hal menyenangkan baginya. Banyak hal yang membuat Rudy bersemangat mengarungi kehidupan berkat pesan-pesan yang selama ini tertanam sebagai sebuah motivasi. Salah satu pesan yang diingat oleh Rudy Habibie adalah perkataan ayahnya mengenai air yang jernih. Rudy, jadilah mata air, karena air ini selalu akan mengalirkan manfaat bagi sekitarnya. Kalau kamu baik, semua yang di sekelilingmu juga akan baik. Kalau kamu kotor, semua yang di sekitarmu akan mati. Begitulah pesan terakhir, sebelum ayahnya meninggal dunia. Semenjak kematian ayahnya, Rudy selalu mengingat pesan itu. Rudy mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan lanjutan di Universitas RWTH (Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule) dengan jurusan teknik penerbangan di kota Aachen, Jerman. Disinilah, Rudy bertemu dengan sahabat yang berbeda karakter dan kulturnya.
Rudy bersahabat dengan Liem Keng Kie seorang keturunan Tiong Hoa, Ayu adik seorang putri keraton Solo, Poltak pemuda Batak yang kocak, dan Peter seorang senior yang bijaksana. Namun demikian, Ilona mahasiswi keturunan Polandia justru yang paling percaya pada cita-cita Rudy. Tapi tak mudah mencari seorang yang sepaham dan mau mendukung. Rudy juga harus berhadapan dengan Panca dan teman-temannya, para mantan Tentara Pelajar yang percaya kalau Indonesia butuh solusi yang berbeda dengan visi Rudy. Ternyata menempuh studi di daratan Eropa tak semudah membalikan telapak tangan. Di Jerman, Rudy hidup dengan segala keterbatasan. Rudy Habibie, justru mendapatkan perlakuan tak adil dari teman-teman dari Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia. Teman-teman PPI sebagian menentang gagasan yang disampaikan oleh Rudy Habibie yaitu Industri Dirgantara Nusantara.
Rudy pernah menjadi ketua PPI di Aachen bersama visi yang dibawanya. Rudy berusaha mengarahkan rekan-rekannya untuk bisa berkontribusi merealisasikannya. Dalam proses merealisasikannya, masalah datang silih berganti. Barulah jiwa seorang pemimpin di sini diuji.[1] Dimulai dari ditentangnya oleh duta besar Indonesia di Jerman, para seniornya di Hamburg dan juga ditindas oleh pemerintah Jerman sendiri yang mengganggapnya sebagai ancaman negara. Gara-gara memaksakan kehendaknya, Rudy sempat jatuh sakit dan didiagnosa oleh tim medis bahwa dirinya mengidap Tuberculosis Tulang. Dia pingsan dan tersadar setelah tiga hari. Saat dirawat Rudy sempat menulis sebuah Puisi yang menandakan betapa cintanya dia dengan Indonesia. Puisi tersebut berupa sumpah dengan bunyi : 
Terlentang! Jatuh! Perih! Kesal! Ibu Pertiwi.....Engkau pegangan.....Dalam perjalanan.....Janji Pusaka dan Sakti.....Tanah Tumpah darahku makmur dan suci.....Hancur badan!.....Tetap berjalan!.....Jiwa besar dan suci....Membawa aku PADAMU!”[2]

Hebatnya, Rudy mampu menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. Ia menggunakan formula fakta-masalah-solusi yang bisa dijadikan inspirasi bagi kita dalam kemampuan problem solving.

C.          Kelebihan
Film yang dikemas rapi berdurasi 2 jam 17 menit ini tak henti membuat para penonton terkagum-kagum. Terutama pada aktor pemeran Rudy, Reza Rahardian. Dengan logat khas B.J. Habibie ia mampu memerankan dengan baik, ia juga terlihat lihai berbahasa Jerman.
Chealsea Islan tak kalah cakap dalam berbahasa Jerman dengan logat khas Polandianya, selain dia, teman sejawat Rudy seperti Ernest Prakasa, Indah Permatasari, Panji Pragiwaksono, dan Boris Bokir juga mampu menyita perhatian penonton. Selain disisi para pemain, ceritanya juga menarik dan cocok untuk para remaja di Indonesia. Karena dengan kisah-kisah inspiratifnya yang penuh perjuangan akan menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, Indonesia.[3]
Film ini pun berhasil menghadirkan dan menyiratkan banyak nilai-nilai positif, inspiratif, dan penuh perjuangan yang didalamnya tersirat akan pentingnya suatu Ilmu, pendidikan, prinsip, Ibadah, kesabaran, dan begitu banyak arti kehidupan. Sehingga, film ini sangat cocok dan direkomendasikan untuk ditonton bagi setiap kalangan, tua maupun muda.

D.          Kekurangan
Cerita true story ini dianggap agak tidak sesuai dengan kenyataan B.J. Habibie saat masih muda. Tapi perlu diiingatkan bahwa film ini hanya based on inspiring true story,  jadi mungkin karena hal itu, kisah yang disajikan dalam film ini tidak sama persis seperti aslinya atau merupakan film fiktif berlatar historis.
Pemilihan aktor Reza Rahardian dalam memerankan Rudy ini dinilai agak tidak sesuai dengan postur tubuh B.J. Habibie muda karena tergambar saat adegan Rudy tengah melihat pengumuman hasil testnya.[4] Bicara soal fisik, film Rudy Habibie turut didukung oleh setting dan kostum era 1940-1950-an yang elegan. Tetapi terkadang kita menemukan penampilan yang tidak sesuai zamannya, seperti rambut lurus yang digerai panjang, konde yang modern, atau fashion ala 1960-an. Memang ini adalah salah satu kekurangan perfilman Indonesia dalam membuat period movie yang masih perlu ditingkatkan lagi.
Pada akhirnya, pesan moral yang ingin disampaikan dalam film ini kurang jelas akibat alur cerita yang rumit. Kita semua tahu bahwa Rudy Habibie akhirnya kembali ke Indonesia karena ia ingin membangun Indonesia yang lebih baik. Akan tetapi poin utama tentang cinta Tanah Air ini malah tertutup dengan bumbu percintaan, kisah masa kecil Rudy, masalah perbedaan suku dan agama, dan adegan-adegan komedi yang sebetulnya tidak perlu.[5]
Di akhir cerita juga banyak penonton yang merasa ambigu dengan ending yang dihadirkan karena akan lebih cocok bila Film “Habibie-Ainun” diterbitkan setelah film ini. Karena bila dipandang melalui urutan waktu akan lebih kronologis.

E.           Amanat / Hikmah Film
Dalam film ini, banyak sekali nilai yang  dapat kita ambil sebagai  pelajaran hidup  dan tentang pentingnya pendidikan diantaranya:
1.      Kita diajarkan untuk menjadi seperti mata air. Apabila air itu jernih, maka di sekitarnya pun akan terbawa bersih. Tapi apabila air itu kotor, maka disekitarnya akan menjadi mati.
2.      Kita diajarkan untuk tetap tegar menghadapi cobaan dan rintangan seberat apapun yang dihadapi.
3.      Kita diajarkan untuk memiliki visi dan misi dalam hidup
4.      Tetap Fokus pada tujuan, tidak goyah meskipun badai menghantam begitu kencang.
5.      Pantang menyerah untuk meraih pendidikan dan cita-cita setinggi-tingginya.
6.      Kita diajarkan agar selalu memperjuangkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tapi juga memberi manfaat bagi banyak orang.
7.      Kita diajarkan agar tetap dan selalu cinta kepada Tanah Air, Indonesia.
8.      Sosok Rudy Habibie ini merupakan bukti bahwa siapa saja bisa punya kesempatan yang sama memperoleh pendidikan dimanapun dan semua punya kewajiban dan hak untuk membangun masa depan Indonesia.
9.      Bagi anak-anak muda, film ini makin menambah optimisme dan membuktikan bahwa manusia Indonesia bisa menjadi yang terbaik dalam teknologi, atau ilmu pengetahuan dan berperan penting dalam percaturan dunia, sejajar bahkan unggul berhadapan dengan bangsa-bangsa lain.
Dan mungkin masih banyak lagi hikmah yang dapat dipetik dari film ini, sehingga film ini direkomendasikan untuk ditonton dalam rangka menumbuhkan rasa akan pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan, mengamalkan ilmu yang dimiliki, membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu bersaing dengan bangsa lain, serta menguatkan rasa nasionalisme di hati seluruh rakyat Indonesia.



BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Seusai menonton film ini, penonton tentu diharapkan terinspirasi dari perjuangan B.J. Habibie muda. Penggambaran film biografi –sebagaimana juga buku biografi- yang dilakukan dengan supervisi pemilik riwayat hidup terkait, memang sulit untuk obyektif. Hampir pasti yang ditonjolkan adalah sisi-sisi positifnya saja. Kecil kemungkinan ada cacat dan cela yang ditampilkan. Walau masih lebih baik biografi dengan supervisi daripada otobiografi. Namun, tentu yang paling obyektif adalah biografi yang ditulis ahli tanpa supervisi. Jadi, harus dimaklumi bila sebagian besar cerita semata adalah hal positif.
Secara pribadi, saya terinspirasi oleh Rudy Habibie muda yang menghadapi tantangan tidak ringan dalam studinya. Berbagai cobaan, tantangan, dan masalah datang silih berganti dalam kehidupan beliau, tapi beliau selalu kembali dan memasrahkan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’alaa sehingga ia memiliki kekuatan hati dan kesabaran yang luar biasa. Namanya besar karena ia dikarunia Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat menginspirasi banyak orang, dan dibalik semua itu ada begitu banyak perjuangan menyakitkan, menyedihkan, suka, duka, hingga cinta yang beliau alami. Ia adalah orang yang memiliki Impian yang besar akan tetapi ternyata Rudy Habibie muda juga sulit memperoleh teman yang percaya pada visinya, tapi ia selalu bangkit dan pantang menyerah dan tetap percaya pada impiannya.
Bagaimana pun, film ini bagus untuk edukasi, terutama bagi generasi muda dalam rangka menumbuhkan cinta terhadap tanah air, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan mampu mengamalkannya, serta menjadikan diri dan kehidupan setiap pemuda bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga dapat memberi manfaat bagi banyak orang.
Begitu banyak pelajaran positif yang terkandung di dalam film ini. Dimulai dari persahabatan, percintaan, sosial, keadilan, dan kecintaan terhadap Ibu Pertiwi terkandung di dalamnya. Semoga dengan film ini menjadi salah satu motivasi untuk menambah kualitas hidup kita sehingga tidak menjadi manusia yang hanya begitu saja tanpa ada aksi dan relasi.
Pada akhirnya, kerja keras crew film yang dipimpin Hanung Bramantyo sebagai sutradara ini patut diberikan apresiasi tinggi. 

B.           Saran
Setelah saya membuat seluruh isi dari makalah Bedah Film “{Rudy Habibie} Habibie & Ainun 2” ini saya bermaksud memberi sedikit saran kepada pembaca agar hendaknya dapat mengambil hikmah dari isi film ini sebagai acuan hidup para generasi muda Indonesia bagi kehidupan masa depan kelak dan hendaknya dapat meneladani sifat yang patut diteladani dari sosok tokoh utama film ini dalam kehidupan.



DAFTAR PUSTAKA

Hot Detik. 2016. Ini Dia Trailer Perdana Film Rudy Habibie. Diakses dari https://hot.detik.com/movie/read/2016/04/25/080025/3195545/229/ini-dia-trailer-perdana-film-rudy-habibie-.html.
Muhammad Thaufiq. 2016. Sinopsis Film Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2)  Lengkap. Diakses dari https://thaufiqhidayat.blogspot.com/2016/08/ sinopsis-film-rudy-habibie-habibie.html?showComment=1569065033604#c 197783239211358974.
Aliyudin. 2016. Resensi Film Rudy Habibie. Diakses dari https://aliyudinweb.wordpress.com/2016/12/17/resensi-film-rudy-habibie/.
Yohanes Enggar Harususilo. 2019. Film "Habibie dan Ainun", Inspirasi Membangun Manusia Indonesia lewat Pendidikan. Diakses dari https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/11/20224581/film-habibie-dan-ainun-inspirasi-membangun-manusia-indonesia-lewat-pendidikan.
A. Sugiarti. 2017. Gambaran Umum Film Rudy Habibie. Dikutip dari http://eprints.walisongo.ac.id/7078/4/BAB%20III.pdf,
Bhayu MH. 2016. {Rudy Habibie} Romansa Habibie Muda (Ulasan Film). Diakses dari https://www.kompasiana.com/bhayu/577636f1e122bd7617 4f1c2f/rudy-habibie-romansa-habibie-muda-ulasan-film?page=all.
Icha Faaizah. Resensi Film Rudy Habibie. Diakses dari https://www.academia.edu/37784543/Resensi_Film_Rudy_Habibie.
Aisah Nursifa. 2015. Contoh Makalah Resensi Film : Black Hawk Down. Diakses dari http://aisyahnursifa96.blogspot.com/2015/03/contoh-makalah-resensi-film-black-hawk.html.
BookMyShow Indonesia. 2016. Review Film : Paket Komplet Drama Cinta, Politik, dan Sejarah di Rudy Habibie. Diakses dari https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/review-film-paket-komplet-drama-cinta-politik-dan-sejarah-di-rudy-habibie/





[1] A. Sugiarti, “Gambaran Umum Film Rudy Habibie”, Hal. 60
[2] Thaufiq Hidayat, “Sinopsis Film Rudy Habibie (Habibie & Ainun 2) Lengkap” diakses dari https://thaufiqhidayat.blogspot.com/2016/08/sinopsis-film-rudy-habibie-habibie.html?showComment=1569065033604#c197783239211358974
[3] Icha Faaizah, “Resensi Film Rudy Habibie”
[4] Ibid.,
[5] BookMyShow Indonesia, “Review Film : Paket Komplet Drama Cinta, Politik, dan Sejarah di Rudy Habibie” diakses dari https://id.bookmyshow.com/blog-hiburan/review-film-paket-komplet-drama-cinta-politik-dan-sejarah-di-rudy-habibie/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Dream - English Homework

A Text About Me and Some Evaluation About It - English Task